
Nabi Hud AS adalh salah satu kekasih Allah. Seperti kekasih Allah yang lain, Nabi Hud juga di bekali dengan mukjjzat. Mukjizat merupakan kejadian yang luar biasa di luar kemampuan manusia yang di berikan Allah hanya kepada rasul-Nya. Sifat mukjizat tidak dapat di pelajari dan dapt terjadi seketika tanpa di rencanakan
Di kutip dari Buku Panduan Lenkap Agama Islam susunan Tim Darul Ilmi, mukjizat terbagi menjadi dua macam yakni mukjizat kauniyah dan mukjizat aqliyah. Mukjizat kauniyah yaitu mukjizat yang tampak dan dapat di tangkap oleh panca indera, seperti missal nya tongkat Nabi Musa yang berubah mehjadi ular dan dapat membelah lautan.
Sementara itu, mukjizat aqliyah yakni mukjizat yang hahya dapat di pahami oleh akal pikiran seperti Al-Qur’an, mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW. Mukjizat yang di berikan Allah kepada Nabi Hud AS adalh mukjizat kauniyah sebab bersinggungan langsung dengan kaum Ad. Berikut kisah lengkap nya.
Mukjizat Nabi Hud
1. Mendatangkan Kemarau Panjang
Nama lengkapnya adalah Hud bin Syalikh bin Irfakhsyadz bin Sam bin Nuh AS. Dinukil dari buku Kisah Para Nabi susunan Ibnu Katsir, ada yang mengatakan bahwa Hud adalah Abir bin Syalik bin Irfakhsyadz bin Sam bin Nuh, ada pula yang mengatakan bahwa Hud adalah putra Abdullah bin Ribah al-Jarud bin Ad bin Aush bin Irm bin Sam bin Nuh AS, sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Jarir.
Nabi Hud AS diutus Allah sebagai nabi dan rasul di al-Ahqaf, Huadramaut, Yaman. Di sana, tinggal sekelompok masyarakat yang bernama kaum Ad. Daerah al-Ahqaf terkenal sangat subur hingga kaum Ad hidup dengan makmur dan berkecukupan.
Berdasarkan sejarah peradaban Islam, kaum Ad berasal dari keturunan Nabi Nuh. Bangunan-bangunan di sana sangatlah bagus mencakup rumah, kastil, istana, dan benteng sebab kaum Ad terkenal sangat ahli di bidang arsitektur.
Oleh karenanya, kaum Ad juga menyembah patung-patung, yakni Shamud dan Alhattar. Nabi Hud AS berdakwah kepada kaum Ad dan mengajak mereka untuk beriman kepada Allah. Nabi Hud AS mengatakan bahwa diri nya adalah utusan Allah yang bertungas untuk menyampaikan kebenaran.
Hal tersebut termaktub dalam Al-Qur’an surat Al A’raf ayat 65:
Artinya: Dan kepada kaum ‘Ad (Kami utus) Hud, saudara mereka. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa?”
Namun, kaum Ad mengingkari ajakan Nabi Hud AS bahkan mencela dengan terang-terangan. Nabi Hud AS melanjutkan dakwah kepada mereka meski pengikutnya hanya sedikit. Setelah sekian lama, kaum Ad tidak juga berubah dan bertindak semakin kejam. Allah pun mengirimkan azab kepada kaum Ad.
Tanah al-Ahqaf kini menjadi tandus. Tidak ada tanaman yang bisa tumbuh. Sumber air menjadi kering sehinga banyak hewan ternak yang mati. Tidak hanya itu, bangunan-bangunan merka yang tadi nya berdiri dengan megah pun ambruk dan hancur.
2. Mendatangkan Badai Dahsyat
Sementara itu, meskipun telah dilanda musibah yang sangat merugikan, kaum Ad masih saja mengingkari ajaran Nabi Hud AS. Sehingga, Allah pun mengabul kan doa Nabi Hud AS dengan menurun kan badai yang sangt dahsyat.
Peristiwa tersebut di abadikan dalm Al-Qur’an surat Al Haqqah ayat 6-7:
Artinya: sedang kan kaum ‘Ad, mereka telah di binasakan dengan angin topan yang sangat dingin, Allah menimpakan angin itu kepda mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang ponon kurma yang telah kosong (lapuk).
Berdasarkan sejarah peradaban Islam, kaum Ad berasal dari keturunan Nabi Nuh. Bangunan-bangunan di sana sangat lah bagus mencakup rumah, kastil, istana, dan benteng sebab kaum Ad terkenal sangat ahli di bidang arsitektur.
Oleh karenanya, kaum Ad juga menyembah patung-patung, yakni Shamud dan Al hattar. Nabi Hud AS berdakwah kepada kaum Ad dan mengajak mereka untuk berjman kepada Allah. Nabi Hud AS mengatkan bahwa diri nya adalah utusan Allah yang bertugas untuk menyampaikan kebenaran.
Hal tersebut termaktub dalam Al-Qur’an surat Al A’raf ayat 65:
Artinya: Dan kepada kaum ‘Ad (Kami utus) Hud, saudara mereka. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa?”
Namun, kaum Ad mengingkari ajakan Nabi Hud AS bahkan mencela dengan terang-terangan. Nabi Hud AS melanjutkan dakwah kepada mereka meski pengikutnya hanya sedikit. Setelah sekian lama, kaum Ad tidak juga berubah dan bertindak semakin kejam. Allah pun mengirimkan azab kepada kaum Ad.
Tanah al-Ahqaf kini menjadi tandus. Tidak ada tanaman yang bisa tumbuh. Sumber air menjadi kering sehinga banyak hewan ternak yang mati. Tidak hanya itu, bangunan-bangunan mereka yang tadi nya berdiri dengan megah pun ambruk dan hancur.

2. Mendatangkan Badai Dahsyat
Sementara itu, meskipun telah di landa musibah yang sangat merugikan, kaum Ad masih saja mengingkari ajaran Nabi Hud AS. Sehingga, Allah pun mengabulkan doa Nabi Hud AS dengan menurun kan badai yang sahgat dahsyat.
Peristiwa tersebut diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al Haqqah ayat 6-7 yang berbunyi:
Artinya: sedang kan kaum ‘Ad, mereka telah di binaskan dengan angin topan yang sangat dingin, Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu meljhat kaum ‘Ad pada waktu itu mati ber gelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk).
No responses yet