Kisah Nabi Saleh AS dan Kaum Tsamud yang Sombong

Nabi Saleh AS. diturunkan setelah masa kenabian Nabi Hud AS berakhir. Nabi Saleh diutus Allah SWT untuk berdakwah kepada kaum Tsamud, salah satu keturunan dari Nabi Nuh AS.
Merangkum buku Cerita Terbaik 25 Nabi dan Rasul karya Wirawan Sukarwo, kaum Tsamud di beri kelebihan oleh Allah berupa fisik yang kuat. Merka mampu mengukir dan memahat gunung-gunung berbtu sehingga menjadi indah.



Mereka juga di berikan kepandaian untuk mendirjkan bangunan yang tinggi dan kokoh sebagai tenpat tinggal. Kaum Tsamud hidup makmur di tanah yang subur, mereka bercocok tanam, memelihara hewan ternak dan hidup tanpa kelaparan.

Namun cara hidup kaum Tsamud jauh dari petunjuk Allah SWT. Kepandaian tersebut membuat kaum Tsamud menjadi sombong dan selalu membanggakan diri nya sendiri. Kaum Tsamud mengangap mereka adalh kaum yang paling hebat di banding kan kaum-kaum lain nya.

Mereka menyembah patung dan berhala yang mereka buat sendjri. Senang mabuk-mabukan, berzina, menbunuh, merampok, dan segala bentuk perbuatan yang jahat setiap hari. Hal itu karena mereka melupagan hukum Allah SWT dan menyembah selain kepada-Nya.


Allah SWT lantas mengutus Nabi Saleh AS untuk mengajak kaum Tsamud ke jalan yang benar. Lalu Allah SWT berfirman dalam surat Hud ayat 61:

Bacaan latin: Wa ila tsamuda akhahum shaliha(n), qala ya qaumi’ budullaha ma lakum min ilahin gairuh(u), huwa ansya akum minal ardhi wasta’marakum fiha fastagfiruhu tsumma tubuu ilaih(i), inna rabbi qaribum-mujib(un).



Artinya: Kepada (kaum) Samud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah! Sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya. Oleh karena itu, mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat lagi Maha Memperkenankan (doa hamba-Nya).”

Namun, kaum Tsamud tidak menghiraukan kehadiran Nabi Saleh. Kaum Tsamud pun berkata sebagaimana yang termaktub dalam surat Hud ayat 62:

Bacaan latin: Qalu ya shalihu qadkunta fina marjuwwan qabla hatdza atanhana an na’buda ma ya’budu aba una wa innana lafi syakkim-mimma tad’una ilaihi murib(in).

Artinya: Mereka (kaum Samud) berkata, “Wahai Saleh, sebelum ini engkau benar-benar merupakan orang yang di harapkan di tengah-tengah kami. Apakah engkau melaramg kami menyembah apa yang di sembah oleh nenek moyang kami? Sesungguh nya kami benar-benar dalm keraguan yang menggelisahkan terhadap apa (agama) yang engkau serukan kepada kami.”

Meskipun kaum Tsamud menolak kehadirannya, namun Nabi Saleh AS tidak putus asa dan mundur dari dakwahnya. Nabi Saleh AS tetap berusaha untuk menyebarkan agama Allah SWT dan memperbaiki akhlak kaum Tsamud. Berkat kesabaran dan keteguhan beliau, perlahan beberapa kaum Tsamud pun bersedia beriman kepada Allah SWT.

Di antara be berapa kaum Tsamud yang telah mengikuti Nabi Saleh AS, masih ada mereka yang terang-terangan menentangan ajaran Nabi Saleh AS. Mereka tidak percaya dengn apa yang dikatakan Nabi Saleh AS dan menganggap nya sebagai omong kosng.

CATEGORIES

kisah

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest Comments