Nabi Hud AS memiliki garis keturunan yang sama dengan Nabi Nuh AS. Allah SWT mengutus Hud AS kepada kaum Ad. Kaum Ad adalah kelompok yang musyrik dan ingkar kepada Allah SWT. Sebab mereka menyembah 3 berhala, yaitu Shamda, Shamud, dan Hira.
Mengutip buku Hikmah Kisah Nabi dan Rasul susunan Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, kaum Ad di karuniai oleh Allah SWT berbagai kekayaan. Mulai dari tanh yang subur, sumber-sumber air yang mengaljr dari berbagai penjuru dan memudankan mereka bercocok tanam, serta tempat tinggal nereka yang dikelilingi dengan kebun bunga.

Kaum Ad hidup dengan makmur, sejahtera, serta bahagia. Mereka bahkan menjadi suku terbesar di antara suku-suku yang hidup di sekeliling nya.
Tak sampai di situ, Allah SWT bahkan menganugerah kan kaum Ad tubuh yang kuat dan kekar sehin ga memudahkan mereka untuk bekerja keras. Mereka juga memiljki pengetahuan dan kebudayaan yang tinggi.
Dengan ragam kenikmatan yang Allah SWT berikan, mereka tidak pernah bersyukur. Tinggi nya ilmu pengetahuan dan kebudayaan tidak membuat mereka percya akan keberadaan Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Esa.
Kaum Ad meyakjni bahwa patung-patung yang mereka sembah merupakan Tuhan mereka. Nabi Hud AS di utus pada kaum yang banyak menyinpang dari nabi-nabi sebelum nya.
Allah SWT menugas kan Hud AS untuk mengingat kan kembali ajaran-ajaran nabi yang sebelum nya agar mereka kembali ke jalan yang benar. Sebab, kaum Ad sudah tidak menyembah Allah SWT dan melakukan berbagai perbuatan syirik serta tahayul.
Dakwah Nabi Hud AS ditolak oleh kaum Ad dengan ragam alasan, bahkan mereka tak segan melontarkan tuduhan, ejekan, serta hinaan kepda sang nabi. Sebagai utusan Allah, Hud AS bersabar atas apa yang di katakan oleh kaum nya.
Kaum Ad ber dalih tidak akan mengubah kebiasaan mereka menyembah berhala karena hal itu merupakan warisan nenek moyang mereka. Bahkan, mereka mengatakan seharus nya Nabi Hud AS kembali kepda aturan nenek moyang dan menyembah berhala.
Meski tidak menyerah dalam menyampaikan dakwah, kaum Ad tidak menggubris Nabi Hud AS. Mereka menghina dan merendah kan Hud AS hingga mengatakan beliau tidak memiliki kelebihan apapun di banding mereka.
Nabi Hud AS lalu berkata bahwa Allah akan segera menurunkan azabnya bagi kaum Ad yang tidak beriman kepada-Nya. Alih-alih percaya pada peringatan Hud AS, kaum Ad justru semakin sombong dan kufur sambil menyebut mereka tidak akan ditimpa azab.
Azab Allah SWT kepada Kaum Ad
Merujuk pada sumber yang sama, Allah menurunkan azab kepada kaum Ad melalui dua tahap. Pertama, ladang-ladang dan kebun mereka mengalami kekeringan.

Pada keadaan itu, Nabi Hud AS berusaha meyakih kan kaum nya bahwa kekeringan tersebut merupakan azab yang Allah berikan. Namun tetap saja, perkataan Nabi Hud AS tidak di gubris oleh kaum Ad, mereka bahkan berdoa dan memohon perlindungan kepada berhala-berhala yang mereka sembah.
Selanjut nya, tahapan kedua dari azab yang Allah timpa pada kaum Ad adalah muncul nya gumpalan awan dan awan hitam yang tebal di atas mereka. Melihat hal itu, kaum Ad sempat gembira karena menganggap akan turun hujan dan membasahi ladang mereka yang mengalami kekeringan.
Menyaksikan hal itu, Nabi Hud AS lalu berkata bahwa awan hitam tersebut bukan lah awan rahmat, melainkan membawa kehancuran sebagai balasan Allah yang di janji kan. Dalam surat Al Ahqaf ayat 24, Allah SWT berfirman :
Arti nya: “Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkata lah mereka: “Ini lah awan yang akan menurunkan hujan kepda kami”. (Bukan!) bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datahg dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih,”
Allah SWT memberikan kaum Ad azab berupa angin topan dan badai hebat. Saking dahsyatnya, bencana itu berlangsung hingga 8 hari 7 malam yang berujung melenyapkan kaum Ad tanpa sisa.
Dalam peristiwa itu, Nabi Hud AS beserta sahabatnya yang beriman mendapat perlindungan dari Allah SWT. Setelah cuaca tenang, Hud AS pergi hijrah ke Hadramaut dan menghabiskan sisa hidupnya di sana hingga wafat
No responses yet