Kisah Nabi Nuh membikin Perahu Besar, Selamatkan Umat nya dari Azab Allah

Nabi Nuh merupaken satu dari 25 nabi dan rasul yang di kjsahkan dalam Al-Qur’an. Bahkan, ia termasuk ke dalam Ulul Azmi.
Ulul Azmi adalah gelar kenabian istimewa yang Allah berikan kepada para rasul dengan kedudukan khusus, ini disebabkan karena mereka memiliki keteguhan hati, ketabahan, dan kesabaran luar biasa dalam menghadapi segala ujian seperti dijelaskan oleh Khalid Muhammad Khalid dalam Hadza Al-Rasul.

Dakwa Nabi Nuh di peruntukkan bagi Bani Rasib untuk menyampaikan tauhid. Selama masa kenabian nya, ia memperoleh kurang lebih 70 orang pengikut beserta 8 anggota keluarga nya.

Bani Rasib memperlakukan Nabi Nuh dengan hina, mereka bahkan menyekutukan Allah. Mengutip dari buku Mutiara Kisah 25 Nabi dan Rasul oleh M Arief Hakim, kaum Nabi Nuh terkenal congkak dan zalim.

Mereka sangat kaya, materialis dan suka meremehkan orang lain. Menurut nya harta benda dan materi adalah satu-satu nya tolak ukur untuk mengangkat martabat dan harga diri manusia.

Fakta-fakta Seputar Kapal Nabi Nuh yang ...



ditolong, mereka malah ditindas.

Para budak dan binatang juga menjadi korban dari kezaliman kaum Nabi Nuh. Melihat hal itu, Nabi Nuh sangat sedih, karena nya ia terus berusaha berdakwah dengan harapan mereka mengikuti ajaran tauhid.

Sayang nya, meski berdakwah sangat lama, pengikut Nabi Nuh hanya sedikit. Kadang-kadang Nabi Nuh mersa lelah dan hampir putus asa, namun Allah selalu membesarkan hati nya.
Sampai suatu ketika, Nabi Nuh memperingatkan kaum nya akan azab dan bencana yang akan melanda. Peringatan itu justru di tantang oleh kaum Nabi Nuh, mereka menganggap beliau pembual.

Akhir nya, Nabi Nuh berdoa dan memohon kepda Allah agar kaum nya di beri pelajaran. Saking zalim nya, tak jarang mereka mengusir Nabi Nuh dan para pengikut nya, bankan mengancam akan membunuh atau mencelakakan nya.

Peringatan banjir yang dahsyat tidak di hiraukan. Nabi Nuh bersama pengikut nya lantas membuat perahu besar dengan cara bergotong-royong.

Kaum Nabi Nuh mengolok-olok mereka dan merasa heran, “Hai Nuh, kalian memang sudah gila. Buat apa membuat perahu, sementara air laut saja tidak ada!”

Setelah Nabi Nuh dan pengikut nya berhasil membuat perahu besar, penghinaan yang di lontarkan oleh kaum Nuh makin menjadi-jadi. Mereka bahkan melakukan penghinaan dengan cara membuang hajat di atas perahu Nuh, menjadikan nya sebagai tempat buang air.

Walau begitu, Nabi Nuh kerap memperingat kan mereka akan azab banjir besar yang Allah hendak jatuh kan. Sayangnya, mereka makin semena-mena dan kerap menyebut Nabi Nuh pembohong.

Setelah Nabi Nuh dan pengikut nya membersih kan perahu dari tinja, mereka bersiap-siap sambil membawa perbekalan. Atas izin Allah, dalam perahu itu bahkan ada juga hewan-hewan yang ikut.

Benar saja, banjir bandang menerpa. Saking dahsyat nya banjir tersebut, Allah menganjurkan Nabi Nuh untuk menyelamat kan sejumlah hewan dan binatang piaraan yang menumpang di perahu nya.

Saking besar nya banjir tersebut, di analogikan seperti gulungan air yang bertabrakan juga naik ke atas sehingga membentuk gunung. Perahu itu terombang-ambing oleh air yang menenggelamkan orang-orang kafir.



Ketika Nabi Nuh memandangi banjir tersebut, beliau melihat anak nya, Kan’aan dan berkata, “Wahai anak ku, beriman lah kepada Allah. Naik lah ke atas perahu ini sebelum kamu di telan oleh gelombang air itu, dan ikut binasa bersama orang-orang kafir itu.”

Kan’aan menjawab seperti dalam Surah Hud ayat 43, “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memelihara ku dari air bah!”

Nuh berkta lagi sesuai dalam Surah Hud ayat 43, “Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selajn Allah (saja) yang Maha Penyayang.”

Setelah semua penghuni Bumi dan orang kafir tenggelam, kecuali orang-orang yang berada di atas perahu, Allah memerintahkan Bumi untuk menghisap air yang memenhi daratan, dan langit untuk segera belhenti menurunkan hujan. Atas kuasa Allah, perahu tersebutt berlabuh di Gunung al-Juudi, satu-satu nya gunung yang tidak tenggelam.

CATEGORIES

kisah

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest Comments