
di alam sejarah besar umat Islam, kisah Nabi Ibrahim AS tidak bisa di pisahkan dari dua perempuan yang luar biasa yang begitu salihah, yakni Siti Sarah dan Siti Hajar. Kedua nya bukan hanya istri dari seorang nabi besar, tapi juga ibu dari para nabi yang menjadi penerang bagi umat nya.
Melalui Siti Sarah, lahir Nabi Ishaq AS yang kelak menurun kan Nabi Yakub AS dan para nabi kalangan bani Israil. Di lain itu, dari rahim Siti Hajar, lahir Nabi Ismail AS, leluhur Nabi Muhammad SAW yang membawa ajaran Islam untuk umat akhir zaman.
Berikut ini adalah kisah para istri Nabi Ibrahim yang begtu hebat dan salihah.
Kisah Siti Sarah dan Ketabahan nya
Dalam buku Sejarah Terlengkap 25 Nabi karya Rizem Aizid, di ceritakah bahwa Nabi Ibrahim AS bersma istri pertama nya, Siti Sarah, awalnya tinggal di Babilonia. Sarah di kenal sebagai wanita yang sangat lah cantik, baik dari segi fisik maupn akhlak dan budi pekerti nya.
Sarah begitu taat kepada suami nya dan mengikuti ajaran nya untuk beriman kepada Allah SWT. Namun, suatu hari, Sarah mengalami cobaan ketika memasuki wilayah Mesir karena kecantikan nya yang mempesona.

Kecantikan Sarah yang luar biasa menarik perhatian Raja Mesir, yang berniat menjadjkan nya sebagai selir. Namun, berkat keimanan yang kokoh dan doa-doa nya yang tulus, Sarah berhasil terhindar dari niat buruk sang raja.
Bahkan, Raja Mesir akhir nya mempersilhkan nya pulang dan memberikan hadiah berupa seorang budak bernama Hajar.
Seiring berjalan nya waktu, Sarah semakin menua, namun belum juga di karuniai keturunan oleh Allah SWT dari pernikhan nya dengan Nabi Ibrahim AS. Dengan ikhlas dan atas petunjuk dari Allah SWT, Sarah kemudian menawarkan suami nya untuk menikahi Hajar dengan harapan mereka akan di anugerahi keturunan.
Sarah berkata kepada suami nya, “Wahai suamiku, kekasih Allah, inilah Hajar, aku serankan dia kepada mu. Semoga Allah memberjkan kita keturunan dari nya.”
Akhir nya, Nabi Ibrahim AS menikah dengan Hajar, dan dari pernikahan tersebut, lahir lah putra pertma mereka yang di beri nama Ismail.
Dalam Buku Tafsir Qashashi Jilid IV: Umat Tedahulu, Tokoh, Wanita, Istri dan Putri Nabi Muhammad SAW karya Syofyan Hadi, di kisahkan bahw Sarah telah menikah dengan Nabi Ibrahim AS selama 80 tahun akan tetapi belum juga di karunjai anak.
Setelah Sarah memberikan izin kepada Ibrahim untuk menikahi Hajar yang kemudan melahirkan Ismail, barulah 12 tahun kemudjan Sarah pun hamil.
walaupun usia nya sudah lanjut, Sarah akhir nya melahilkan seorang anak dari Nabi Ibrahim AS, yang di beri nama Ishaq. Nabi Ishaq AS juga menjad hamba Allah SWT yang istimewa karena menjadi nabi yang menyiarkan ajaran Allah SWT kepda umat nya.
Kisah Siti Hajar dan Perjuangan nya
Di ceritakan dalam buku spiritualisme haji nur khalis, setelah nabi Ibrahim as lahir dari kandngan hajar, maka sarah merasa sangat khawatir dan juga cemburu, sarah mulai merasa khawatir akan masa depanya dan sering mengingjnkan agar nabi Ibrahim as membawanya yaitu hajar pergi jah jauh dari kehidupannya.

Akhirnya, Allah SWT memerintahken Nabi Ibrahim AS untuk membawa Hajar dan putla merka, Ismajl, ke tempat yang jauh dar Palestina, dan Nabi Ibrahim AS pun menjalankan perjntah tersebut
Setelah berminggu-minggu menempuh perjalnan melintasi padang pasir yang tandus, panas di siang hari, dan dingin di malan hari, merka sampai di sebuah daratan rendah yang hanya ada satu pohon besar.
Di tenpat itu lah, Nabi Ibrahim AS meninggal kan istri dan anak yang sangat ia cintai, di sebuah lokasi terpencil yang jauh dari per adaban manusia. Kisah ini menandai awal mula munculnya mata air Zamzam, yang tidak akan pernah kerin sampai akhir zaman.
Dalam Sejarah Terlengkap 25 Nabi, Rizem Aizid menceritkan bahwa setelah di tinggalkan oleh Nabi Ibrahim AS, persediaan makanan dan perlengkapan Hajar dan anak nya mulai menipis, sehingga kehjdupan mereka menjadi semakin sulit.
Kondisi ini, semakin berat karena Nabi Ismail AS yang masih menyusu pada Hajar, mulai menangis terus-menerus karena kelaparan, sementara air susu Hajar semakin berkurang.
Mendengar tangjsan Nabi Ismail AS yang menyayat hati, Hajar menjadi bingung, panik, dan juga cemas. Ia mencari-cari sesuatu yang bisa di makan atau air yang bisa di mihum dengan berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali, sambil memohon pertolongan kepda Allah SWT.
Allah SWT kemudjan mengutus malaikat Jibril untuk meng nolong Hajar dan Ismail. Ketika Nabi Ismail AS menangis dan menghentak kan kaki nya di atas pasir, muncul lah sebuah mata air dari tempat tersebut.
Hajar sempat merasa takut karena kemunculan air itu di sertai bunyi seperti suara binatang buas. Namun, ia segera menyadari bahwa itu ialah mata air yang mengalir deras, dan ia segera menampung air tersebut.
Ketika air ini muncul, Hajar mengucapkan kata, “Zamzam… Zamzam…” yang berarti “Berkumpul… Berkumpul.” Ini kemudian menjadi nama mata air Zamzam yang air nya tidak pernah kering hingga kini
No responses yet