
Kisah Nabi Adam AS dan Siti Hawa setelah di keluarkan dari surga tidak lah mulus. Kedua nya harus terpisah di tempt yang jauh, sebelum akhjrnya bersatu kembali.
Imam Ibnu Katsir ber cerita dalam Kisah Para Nabi bahwa ketjka Nabi Adam AS di tempat kan di dalam surga, ia berjalan sendirjn tampa adanya istri yang mendatangkan ketentraman hati.
Suatu hari, ketjka bangun dari tidur nya, Nabi Adam AS mellhat seorang wanita yang sedang duduk di samping kepala nya. Nabi Adam AS bertanya kepda wanitaitu, “Siapa kamu?”
Wanita itu menjawab, “Aku adlah seorang wanita.”
Nabi Adam AS bertanyalagi, “Untuk apa kamu diciptakan?”

“Agar kamu dapat merasa tentram di sampingku.” Jawab wanita itu.
Para malaikat lalu bertanya kepada Nabi Adam AS untuk menguji keilmuannya, “Siapakah nama wanita itu wahai Adam?”
Nabi Adam AS menjawab, “Hawa.”
Mereka bertanya lagi, “Mengapa Hawa?”
“Karena ia diciptakan dari suatu kehidupan.” Jawab Nabi Adam AS.
Hawa di ciptakan dari tulang rusuk kiri Nabi Adam AS yang paling pendek ketjka ia sedang tertidur. Hal ini sebagaimana di riwayat kan oleh Ibnu Abbas dari Muhammad bin Ishaq.
Pernyataan ini di dukng oleh firman Allah SWT dalm surah An Nisa ayat 1 yang berbunyi,
Artinya: Wahai manusia, bertakwa lah kepada Tuhan mu yang telah menciptkan mu dari diri yang satu (Adam) dan Dia menciptakan dari nya pasangan nya (Hawa). Darikedua nya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwa lah kepda Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguh nya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.
Juga dalam firman Allah SWT surah Al A’raf ayat 189 yang berbunyi,
Artinya: Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan darinya Dia menjadikan pasangannya agar dia cenderung dan merasa tenteram kepadanya. Kemudian, setelah ia mencampurinya, dia (istrinya) mengandung dengan ringan. Maka, ia pun melewatinya dengan mudah. Kemudian, ketika dia merasa berat, keduanya (suami istri) memohon kepada Allah, Tuhan mereka, “Sungguh, jika Engkau memberi kami anak yang saleh, pasti kami termasuk orang-orang yang bersyukur.”
Kisah Nabi Adam dan Siti Hawa Bertemu di Arafah
Ketjka berada di surga yang penuh dengan kesenangan, kenikmatan, dan kebutuhan yang serba terpenuhi, iblis yang sesat pun menggoda Nabi Adam AS dan Siti Hawa untk memakan buah khuldi.
Buah khuldi adalh buah yang di larang oleh Allah SWT untuk di dekati, apalagi dimakan. Namun, Iblis bersumpah kepada kedua nya bahwa buah inilah yang membuat mereka kekal di dalam surge. Dan Allah SWT melarang nya karena Dia tidak ingin mereka kekal di surge.
Kemudian, Nabi Adam AS dibujuk oleh Siti Hawa untuk memakannya. Hal ini di simpulkan dari hadits yang di riwayat kan oleh Bukhari, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Kalau saja tidak karna perbuatan bani Israil, maka daging tidak akan pernh membusuk. Dan kalau saja tidak karena perbuatan Hawa, (dengan membujuk Adam memakan buah Khuldi) maka wanita tidak akan pernah menghianati suaminya.”
Keduanya pun memakan buah khuldi itu hingga pada akhirnya Allah SWT murka karena mengetahui perintah-Nya dilanggar.
Keduanya lalu dihukum dengan diturunkan ke muka bumi untuk menjadi khalifah (pemimpin) di sana.

Ketika di turunkan, kedua nya terpisah di tempat yang sangat jauh. Hal ini sebagaimna di ceritakan dalam Kisah-Kisah dalm Al-Qur’an oleh Syaikh Ahmad Ath-Thahir Al-Basyuni.
Nabi Adam AS dan Siti Hawa berkeliling di bumi yang sangat luasini untuk mencari satu sama lain. Setelah waktu yang lama berlalu, mereka pun bertemu di padang Arafah pada hari Arafah.
Tangisan kedua nya menggetarkan hati, karena kedua nya telah keluar dari surge Allah dan meningalkan semua kenikmatan nya. Seolah-olah di penjara di bumi, sedih, bekerja, dan letih, serta meninggalkan surga, rumah nya yang dulu.
Setelah memohon ampunan kepada Allah SWT dan bertobat secara tulus kepada-Nya, akhir nya Allah SWT berkenan mengampuni dosa Nabi Adam AS dan Siti Hawa.
Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 37 yang berbunyi,
Artinya: Kemudian, Adam menerjma beberapa kalimat dari Tuhan nya, lalu Dia pun menerima tobat nya. Sesungguh nya Dialah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.
Allah SWT memang menciptakan Adam AS untuk menjadi khalifah di bumi. Sehingga, apa yang terjadi pada dirinya (kejadian buah khuldi) juga merupakan tujuan penciptaan nya.
No responses yet