Ketika Nabi Ibrahim Membangun Kakbah, Ini Kisahnya

Siapa yang tidak mengenal Kakbah? Semua orang mengenal nya, baik yang muslim ataupun non muslim. Begitu penting sejarah nya, sehingga kita perlu tahu bagaimana kisah Nabi Ibrahim membangun Kakbah.
Brilly El-Rasheed dalam Al-Bait: Misteri Sejarah Ka’bah dan Hilang nya di Akhir Zaman menyebut kan inilah rumah ibadah yang sangat pentjng bagi umat Islam dan arah tujuan utama ketka mendirjkan salat.

Kakbah adalah masjid termulia dan yang pertama dalam sejarah umat manusia. Allah SWT berfirman di dalam surah Ali-Imran ayat 96-97 yang artinya,
 
“Sesungguh nya rumah (ibadah) pertama yang di bangun untuk manusia adalah (Baitullah) yang (berada) di Bakkah (Makkah) yang di berkhi dan menjadi petuhjuk bagi seluruh alam. Di dalam nya terdapat tanda-tanda yang sangat jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasuki nya (Baitullah), maka aman lah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adlah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguh nya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesutu pun) dari seluruh alam.”



Kakbah bukan lah sesuatu yang muncul dengan sendiri nya. Akan tetapi sebuah rumah ibadah yang di bangun oleh Nabi Ibrahim AS bersma anak nya, Nabi Ismail AS.

kemudjan, bagaimana kisah Nabi Ibrahim AS membangun Ka’bah?

Kisah Nabi Ibrahim Membangun Kakbah
Kisah Nabi Ibrahim membangun Kakbah beberpa kali disinggung oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an. Syaikh Hamid Ahmad Ath-Thahir Al-Basyuni dalam Kisah-Kisah dalam Al-Qur’an menyebut kan bahwa pembangnan Kakbah ialah perjntah dari Allah SWT.
 
Hal ini di dasarkan pada hadits yang di riwayatkan oleh Ibnu Abbas RA. Ia menyebut kan banwa Nabi Ibrahim AS berkata,

“Wahai Ismail, sesungguh nya Allah memerintahkan sesuatu kepada ku.”

Ismail AS menjawab, “Kerjakan lah apa yang di perintahkan Tuhan!”

“Apakah kamu mau membantu ku?” Jawab Ibrahim AS.

Ismail berkata, “Aku akan membantu mu.”

Kemudan, Nabi Ibrahim AS berkata,

Sejarah Pembangunan Ka'bah - Cara Mudah ...


“Sesungguh nya Allah telah menyuruh ku untuk membangun sebuah rumah di sini, sembari menunjuk kepda anak bukit. Kedua nya lalu menggali pondsi seraya berdoa, “Wahai Tuhan kami, terimalah dari kami. Sesunggu nya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.”


Setelah itu, Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS meninggikan pondasi Ka’bah. Ismail membawa batu dan memikulnya di atas pundaknya.

Sementara itu, ayah nya, Ibrahim AS, membangun dan menyusun batu-batu itu hjngga beberapa tumpukan. Setelah menjadi tinggi dan Nabi Ibrahim AS sulit untuk menjankau nya, Ismail AS datang membwa batu dan meletakan nya di bawah kaki ayah nya.

Batu yang di gunakan sebgai pijakan Nabi Ibrahim AS injlah yang kelak menjadi Maqam. Yakni, tempat Ibrahim AS berdiri di atasnya.

Di saat Nabi Ibrahim AS menyusun batu-batu itu, Ismail AS terus mengambil batu yang lain dan memikulnya hingga bangunan Ka’bah itu selesai.

Keduanya berkata,

“Wahai Tuhan kami, terimalah dari kami. Sesungguh nya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.”



Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS membangun Ka’bah setiap hari meskipun hari-hari itu di lalui dengn cuaca yang sangatlah panas dan terik. Di setiap langkah dan proses pembangunan itu, lisan kedua nya tak pernah berhenti untuk mengucabkan doa,

“Wahai Tuhan kami, terimalah dari kami. Sesungguh nya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.”

Kedua nya senantiasa mengucapkan doa ini karena takut amal mereka tidak di terima Allah SWT. Meskipun pintu amal telah dibuka, namun pintu di terimanya amal masih tertutup. Dikarenakan itu, Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS terus berdoa kepda Allah SWT.

Ketika pembangunan Ka’bah hampir selesai, Nabi Ibrahim AS masih mersa ada yang kurang dengn nya. Ia membutuh kan sebuah tanda untuk memulai dan mengakhiri tawaf.

Kemudian ia menyuruh Ismail untuk mencari sebuah batu. Ia pun mencarj nya dengan mendaki wilayah bukit, hingga datang lah Jibril dengan membawa batu (Hajar Aswad) sembari meletakkan nya di salah satu sudut Ka’bah.

Ismail lalu menghampiri ayahnya, sementara Hajar Aswad telah menancap dengan kokoh. Dia lalu berkata, “Wahai ayah, siapa yang membawakan untukmu batu ini?”

Nabi Ibrahim AS menjawab, “Jibril datang kepadaku dari langit dan menyusun batu ini.”

Dengan penempatan Hajar Aswad di sudut Ka’bah ini, lengkap sudah proses pembangunan nya. Kemudian, kedua nya berdoa kepda Allah SWT sebagai mana dalam surah Al-Baqarah ayat 128-129 yang artjnya,

Kisah Nabi Ishaq As Putra Pertama Nabi Ibrahim As - Cerita Baitullah



“Ya Tuhan kami, jadikan lah kami berdua orang yang berserah diri kepda-Mu, (jadikan lah) dari keturunan kami umat yang senantjasa  berserah diri kepada-Mu, tunjukkan lah kepada kami cara-cara melakukan manasjk (rangkaian ibadah) haji, dan terjma lah tobat kami. Sesungguh nya Engkau lah Yang Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, utus lah di antara mereka seorang rasul dari kalangan merka, yang membacakan kepda mereka ayat-ayat-Mu, mengajarkan kitab suci dan hikmah (sunah) kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sesungguh nya Engkau lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Ibrahim AS kemudian berkta, “Tuhan, aku telah selesai membangun nya.”

Allah SWT lalu memerjntahkan Ibrahim AS untuk berseru kepda manusia untuk mengerjakan ibadah haji. Namun, Ibrahim AS merasa suaranya tidak akan bisa mencapai orang-orang yang jauh itu.

Allah SWT berkata, “Serukanlah, dan Aku akan menyampaikan!” lalu Nabi Ibrahim AS pun melaksanakan perintah-Nya dengan berseru,

“Wahai manusia, telah diwajibkan kepada kalian untuk melaksanakan ibadah haji, haji ke Baitullah!”

Seketika, segala sesuatu menjawab seruannya tersebut, bahkan anak-anak yang masih berada di tulang rusuk ayahnya pun dapat mendengarnya.

Maka barang siapa yang mendengarnya, dia termasuk dari golongan orang yang berhaji, sehingga Allah SWT mengampuni dosa dan menerima hajinya.



CATEGORIES

kisah

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Latest Comments